Halaman

Sabtu, 23 Juni 2018

Perjalanan ke Amerika Serikat, from Jakarta to Laramie

Penerbangan ini akan menjadi penerbangan terlama yang pernah saya lakukan. Saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, saya segera check in. Dengan menggunakan ANA Airline saya akan menuju ke Tokyo terlebih dahulu untuk transit dengan lama penerbangan 7 jam. Kemudian penerbangan dari Tokyo dilanjutkan ke Denver dengan durasi 12 jam lebih.

Setelah check in saya melewati imigrasi, paspor dicap, kemudian menunggu di ruang tunggu. Saya ingin sekali mengupdate status saya di social media, tetapi saya tidak bisa karena handphone saya tertinggal di taksi saat membeli angklung (baca cerita sebelumnya). Dengan kata lain saya juga tidak bisa mengambil gambar selama perjalanan saya ke Amerika :(. Ya karena tak dapat melakukan apa-apa saya hanya menunggu saja hingga penumpang dapat memasuki pesawat.

Akhirnya saya masuk ke dalam pesawat. Ini pertama kalinya saya terbang dengan menggunakan ANA Airline. Saya sangat terkesan sekali dengan pesawat yang saya naiki kali ini. Pesawatnya besar dan pramugrarinya sangat ramah sekali. Mereka juga menyediakan makanan Jepang yang lezat sekali. Penerbangan saya bersama ANA airline benar benar berkesan. Karena saya tidak cukup tidur, saya banyak menghabiskan waktu di pesawat dengan tidur. dengan begini penerbangan 7 jam tidak terasa.

Setelah 7 jam, akhirnya saya tiba di Narita Airport, Tokyo. Ini pertama kalinya saya menginjakan kaki di Tokyo. Transit di Tokyo cukup singkat yaitu hanya 1 jam. Saya harus mencari lagi tempat untuk menunggu pesawat saya selanjutnya ke Denver. Saya harus melewati security screen untuk diperiksa barang bawaan saya. Ketika saya dicek, saya diminta untuk mengeluarkan pasta gigi yang saya bawa di dalam tas saya. Karena pasta gigi dikategorikan cairan oleh mereka, maka saya harus mengikhlaskan pasta gigi saya kepada mereka. Yah apa boleh buat terpaksa saya menyerahkan pasta gigi saya kepada mereka. "Sumimaseenn" kata petugas securitynya yang juga merasa iba kepada saya karena kejadian ini. Kejadian ini membuat saya terkesan kepada orang Jepang.

Penerbangan dilanjutkan, saya akan terbang dari Tokyo menuju Denver dengan durasi penerbangan 12 jam menggunakan United Airlines. Penerbangan kali ini tidak senyaman penerbangan saya sebelumnya. Pertama karena penerbangnnya 5 jam lebih lama dibandingankan sebelumnya. Kedua makanannya tidak seenak saat saya menaiki ANA Airline. Mereka hanya memberikan Roti, Butter dan air saja. Penerbangan yang lama membuat saya lelah dan saya hanya menghabiskan waktu di pesawat dengan tidur dan menonton film. Lumayan mereka memiliki koleksi film-film terbaru yang dapat ditonton disana. Waktu itu saya menonton film yang belum pernah saya tonton yaitu "Captain America: Winter Soldier". 

Setelah perjalanan panjang, akhirnya saya tiba di Denver International Airport. Saya terkesan sekali dengan bandara ini ketika pertama kali mendarat. Saat berjalan menuju ke imigrasi, ada banyak sekali lukisan orang Indian, suku asli Amerika Serikat. Saat saya berjalan menuju imigrasi, saya merasa deg-deg an. Meskipun visa, dsb sudah saya siapkan saya merasa gugup. Untunglah saat di imigrasi semuanya lancar-lancar saja. Saat keluar dari imigrasi saya melihat petugas bandara yang berkulit merah dan mengenakan topi koboi. Dia menanyakan apakah barang bawaan saya terdapat makanan. Tidak jawabku, dan dia pun tersenyum dan mempersilahkan saya untuk lanjut. Wow ini pertama kalinya saya bertemu orang Indian. 

Saya mencari tempat untuk duduk sejenak. Kemudian saya membuka laptop saya dan saya mengabari kepada keluarga saya. Saat itu adalah jam 4 sore di Denver, tetapi di Indonesia saat itu adalah jam 4 subuh. Wow perbedaan waktu itu benar-benar nyata. langkah selanjutnya adalah melanjutkan penerbangan terakhir saya untuk menuju Laramie, tempat aku akan belajar. 

Karena lapar, saya mencari makanan di bandara. Ya seperti yang saya duga tentu di Amerika mereka kebanyakan menyediakan makanan barat. Entah kenapa waktu itu saya masih ingin makan nasi, ya mungkin karena saya hanya makan roti di penerbangan sebelumnya. Akhirnya saya memutuskan untuk makan di Panda Express, sebuah chinese restoran yang menyediakan nasi dengan berbagai lauk, mirip nasi campur. saya membeli nasi campur dengan porsi yang besar sekali. Saya tidak dapat menghabiskan makannya waktu itu. 

Setelah kenyang saya mencari check in counter untuk melanjutkan penerbangan saya menuju Laramie. Cukup sulit untuk mencari counter check in waktu itu. Saya harus beberapa kali menanyakan petugas bandara. Saat bertanya pun saya merasa gugup karena harus menggunakan bahasa Inggris untuk berkoomunikasi dengan mereka. ya saya masih belum PD dengan bahasa inggrisku waktu itu. Hehe

Setelah check in, saya harus menaiki kereta untuk menuju ke ruang tunggu. Keretanya kecil tetapi keren. Saya menuju ke ruang tunggu dan duduk menunggu penerbangan selanjutnya. Disini saya mulai merasakan apa yang namanya Jet Lag. Meskipun saya banyak tidur di pesawat, tetapi saya merasa kantuk yang sangat berat waktu itu. Saya pun menunggu sambil tidur di kursi ruang tunggu. Saya merasa lelah sekali. Saat itu saya mengalami hal yang cukup unik. Saya mendengar pengumuman dari airport bahwa penerbangan ke "rainbow" (pelangi) telah dibuka dan penumpangan sudah dapat memasuki bandara. Saya berpikir memangnya ada tempat yang namanya "rainbow"? Dan ketika saya melihat kaca jendela diluar, saya melihat ada pelangi! Mungkinkah pelangi itu adalah tempat yang dituju?

Saat menunggu penerbangan ke Laramie, saya bertemu dengan Calon mahasiswa wanita dari Belanda jika saya tidak salah. Dia juga menunggu untuk terbang menuju Laramie. kami sempat berkenalan waktu itu, tetapi saya sudah lupa namanya. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya penumpang yang berangkat menuju Laramie sudah dapat memasuki pesawat. Saya pun berbegas menuju pesawat.

Pesawat yang saya tumpangi kali ini sangat kecil! Pesawat ini hanya dapat menampung 20 orang. Penerbangan dari Denver menuju Laramie ditempuh 1 jam dengan pesawat ini. Karena kecil pesawat ini tidak dapat terbang tinggi dan guncangan udara dari pesawat terasa sekali. Meskipun kecil kami disuguhi juga makanan berupa begel dan kacang. 

Akhirnya saya tiba di kota Laramie!! Saya tiba di malam hari waktu itu dan udaranya betul betul dingin sekali disini. Saya tiba di bandara Laramie Regional Airport. Bandara ini kecil sekali. Ini adalah bandara terkecil yang pernah saya kunjungi. Saat saya tiba di bandara, Mr. Shawn sudah menunggu saya di Bandara. Mr. Shawn adalah kordinator mahasiswa internasional di University of Wyoming. Beliau menyambut saya dan membantu saya membawa barang bawaan saya. Beliau yang mengantar saya dari Bandara menuju kampus.

Saya bercerita perjalanan saya ketika menuju ke Amerika Serikat dan saya juga bertanya Laramie itu kota yang seperti apa? Apa benar di Laramie kita bisa melihat banyak bintang? Karena saya bertanya seperti itu, Mr. Shawn membawa saya ke satu tempat dan kemudian berhenti disana. Disana saya melihat banyak sekali bintang di langit. Kita benar-benar bisa melihat banyak bintang di Laramie! Saya tidak dapat melihatnya lama karena udara disana betul betul dingin sekali. Waktu itu saya hanya mengenakan 1 helai baju saja. 

Lagu ini benar-benar mengingatkan saya pengalaman ketika melihat lautan bintang di langit saat pertama kali tiba di Laramie


Setelah itu saya diantar menuju kampus. Saya tiba di kampus di tengah malam. Saya dibantu untuk check in, kemudian saya dipersilahkan untuk istirahat di kamar sementara. Karena saya lelah, saya pun segera tidur ketika saya masuk ke dalam kamar.

Cerita pun berlanjut ke cerita selanjutnya~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar